
Sebuah kisah hidup seorang yang dibelenggu perasaan bersalah, depresi, obat terlarang, dan gangguan jiwa yang berkepanjangan. Gangguan jiwa yang nyaris menggilakannya secara permanen. Tulisan ini adalah pelampiasan rasa dendam dan perasaan sakit hati kepada orang tua kandung, dimana dahulu pernah ada rahim seorang ibu yang mengandung, melahirkan, tapi tidak membesarkan. Ada seorang bapak yang menanam benih kandungan kemudian meninggalkan.
Pada hari kelahirannya, meski ada bapak dan ibu, sang bayi seperti tiada ber-bapak dan tiada ber-ibu. Beruntung nasib bayi diselamatkan dan diadopsi orang lain. Ia tinggal dan hidup bersama orang lain. Kasih sayang yang tidak didapatkan dari orang tua kandung, didapatkannya dari orang tua angkat, disia-siakan orang tua kandung, menjadi anak emas oleh orang tua angkat.
Mengapa begini? mengapa seperti ini perlakuan orang tua kandungnya terhadap bayi yang baru lahir? Apa salah bayi ini? bukankah bayi yang baru lahir adalah anak yang suci yang tidak mengerti apa-apa yang bersih dari dosa?
Namanya ujian hidup akan selalu datang kepada orang-orang yang hidup, namun jika ujian hidup datangnya bertubi-tubi dan berterus-terusan, ini bukan lagi ujian hidup, tapi kiamat kehidupan.
***
13 februari 2013, dari tanggal, bulan, dan tahun ini, semua kehancuran-kehancuran dan keburukan-keburukan itu berawal. Seorang lelaki mengalami kecelakaan maut, kecelakaan motor, merenggut nyawanya, meningggal ditempat, meninggalkan anak istri. Ada perasaan bersalah yang dirasakan relung hati, perasaan bersalah menyeret jalan langkah kehidupan kedalam pusaran depresi, obat terlarang, perasaan bersalah mengenalkannya kepada apa itu heroin, ganja, sabu, ekstasi, LSD, hingga akhirnya ketergantungan dan kecanduan, perasaan bersalah menjadikannya orang yang anti tuhan, memusuhi tuhan, tidak mempercayai keberadaan tuhan.
Penulis:
Muhammad Andriono
Ukuran : 15.5×23
Halaman : vi + 454 halaman
ISBN: on proses